Kamis, 10 Maret 2011

Telepon Selular Berkamera Pertama Di Dunia

Ponsel berkamera terintegrasi (buil-in camera) pertama di dunia adalah J-Phone tipe J-SH04 yang dibuat oleh Sharp Corporation tahun 2000 dan dirilis oleh J-Phone (SoftBank Mobile). Kamera J-SH04 menggunakan sensor CMOS dengan resolusi 110.000 pixel atau 0,1 MP dan hanya beredar di jepang

Penemu Kamera Digital

Penemu kamera digital adalah Steve Sasson, seorang teknisi perusahaan Kodak pada tahun 1975. Kamera digital ciptaannya menggunakan sensor CCD sebagai media penerima gambar dan baru hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan resolusi 0,01 mega pixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya adalah pita kaset, sedangkan untuk melihat gambar, kamera ini harus lebih dulu dihubungkan dengan televisi. Bobot kamera ciptaan Steve Sasson mencapai 3,6 kilogram dan membutuhkan waktu setidaknya 23 detik untuk memroses sebuah foto. Sudah tentu kamera digital pertama ini masih jauh dari sempurna serta kurang praktis. Namun penemuan ini telah menjadi titik awal dari kemudahan teknologi fotografi digital yang memanjakan kita sekarang ini.

Steve Sasson lahir di Brooklyn, New York tanggal 4 Juli 1950, dan saat ini masih hidup.Pada bulan November 2010 yang lalu ia dianugrahi penghargaan National Medal of Technology and Innovation oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Kamera ini merupakan penemuan paling revolusioner di dunia fotografi. Bahkan semua fotografer di ruangan ini bisa memberikan kesaksiannya atas kehebatan penemuan Sasson," demikian pidato Barack Obama pada acara penyerahan medali penghargaan tersebut di depan para fotografer yang hadir. 

Minggu, 13 Februari 2011

Jangan Lupakan Niepce dan Daguerre


Rasanya tak elok bicara kamera panjang lebar kalau sama sekali tak pernah menyebut-nyebut nama penemunya.
Joseph Nicephore Niepce adalah orang yang pertama sekali menemukan kamera fotografi pada tahun 1826. Ia lahir tahun 1765 di Chalon-sur-Saone, Perancis. Hasil foto pertama karya Niepce yang dijuduli View from Window at Gras dicetak tahun 1826 dan hingga kini disimpan di Universitas of Texas, Amerika Serikat.



Tentu saja hasil foto kamera ciptaan Niepce kala itu belum dicetak di atas kertas foto, melainkan pada permukaan pelat logam yang dilapisi senyawa kimia khusus. Prosesnya pun memerlukan waktu berhari-hari untuk mendapatkan sebuah gambar atau hasil foto. Bahkan untuk memotret orang misalnya, konon orang yang ingin dipotret tersebut harus "rela" berdiri sekitar 8 jam di depan kamera Niepce. Mungkin itulah salah satu sebabnya yang membuat penemuan Niepce kurang mendapat sambutan menggembirakan pada masa itu karena dianggap tidak praktis.
Pada tahun 1827, Niepce mengajak Louis Jaques Mande Daguerre untuk menyempurnakan ciptaannya agar lebih praktis yang mereka namakan Heliografi, yakni teknologi mencetak gambar pada pelat logam dengan pemanfaatan panas sinar matahari.
Namun sayangnya pada tahun 1833 Niepce meninggal, di saat upaya penyempurnaan mereka belum sempurna. Selanjutnya, Daguerre-lah yang meneruskan penyempurnaan itu.
Daguerre terus melakukan penyempurnaan sampai akhirnya tahun 1837 ia berhasil mengembangkan teknologi fotografi yang lebih praktis yang ia sebut daguerreotype. Ia pun berusaha mematenkan teknologi temuannya, namun pemerintah Perancis menolaknya dengan alasan, Niepce-lah yang dianggap sebagai penemu pertamanya.
Namun tahun 1839, Daguerre mempublikasikan teknologi fotografi yang dikembangkannya itu kepada publik. Dan akhirnya pemerintah Perancis sangat bijaksana : Daguerre dan anak Niepce dihadiahi pensiun seumur hidup.

Rabu, 02 Februari 2011

Kameragrafi?

Segenap pengunjung yang mulia, selamat datang di blog Kameragrafi!
Apakah kata "kameragrafi" yang dinobatkan jadi nama blog ini terdengar aneh di telinga Anda?
Terlepas dari aneh atau tidak, yang jelas kata itu hanya merupakan kata pilihan saya untuk diabadikan menjadi nama blog ini. Apakah ada artinya?
Arti resmi menurut kamus resmi mungkin belum ada karena kameragrafi hanyalah kata yang merupakan hasil kreasi saya sendiri. Namun kendati demikian, kalau mau dibahas secara etimologi (caile..), kameragrafi bisa saja punya makna.
Kameragrafi diilhami 2 kata yakni kamera dan grafi
Kata kamera tentu saja tidak perlu dijelaskan lagi saking sudah jelasnya.
Sedangkan kata grafi yang berasal dari kata asli "graphy", konon artinya adalah tulisan dan atau gambar.
Jadi ya menurut saya kameragrafi bolehlah "diterjemahkan" sebagai "segala sesuatu tulisan dan atau gambar atau wacana tentang kamera".
Kenapa harus memilih kata "kameragrafi"?
Ini hanya kebebasan bergagasan saja. Alasan saya yang paling sederhana adalah karena kamera ditemukan lebih dulu daripada foto.Hehe..
Dan memang mana bisa dipungkiri bahwa tidak mungkin ada foto tanpa adanya kamera, sementara kita tidak bisa mengatakan kalimat sebaliknya dengan "tidak mungkin ada kamera tanpa adanya foto".
Namun yang jelas, kameragrafi pasti meliputi fotografi. Begitu juga fotografi, tentu saja meliputi kameragrafi.
Kelahiran blog ini dibidani kecintasuciaan saya menikmati foto yang baik dan bagus, tak peduli siapa yang memotret pakai kamera merek apa. Tapi saya sendiri tidak pernah bisa membuat foto yang bagus, bahkan tidak bisa mendefinisikan kamera yang bagus.
Lalu apa tujuan pembuatan blog ini?
Seperti kita tau, memang saat ini jelas sudah ada puluhan, ratusan bahkan ribuan situs atau blog yang berkonten fotografi mau pun kamera. Nah, saya ingin menjadi salah satu yang berkontribusi. Mungkin bentuk kontribusi saya hanya bagai sebiji pasir di gurun mahaluas, namun semoga tetap dapat bermanfaat.

Terimakasih atas kunjungan anda. Salam kameragrafi !